BADAIUZ ZHURU 012 : BERTAMBAH DAN BERKURANGNYA DEBIT AIR SUNGAI NIL

PENGAJIAN KITAB BADAIUZ ZHURU BAGIAN KE 12: MENCERITAKAN TENTANG DEBIT AIR YANG ADA DI SUNGAI NIL


﴿ فصل فى بيان زيادة النيل ونقصانه

BERTAMBAH DAN BERKURANGNYA DEBIT AIR SUNGAI NIL

قال الـمسعودى إن زيادة النيل ونقصانه بالسيول وكثرة الإمطار. وقالت الروم زيادته من عيون فى شاطئه تفور من أوله إلى آخره وهذا هو السبب فى تكدير عند الزيادة لأن العيون إذ انبعث من الأرض إختلط بالطين عند نبعها فتكدره . وقال الكندى : إنه فى أيام الزيادة يستمر فى بلاد الحبشة المطر ليلا ونهارا لاينقطع فى هذه المدة ويتنفس النيل بالزيادة.

Al-Mas’udi mengatakan, naik turunnya Sungai Nil disebabkan oleh curah hujan yang melimpah. Orang-orang Romawi mengatakan bahwa air itu bertambah dari mata air yang ada di pantainya yang menggelembung dari awal sampai akhir. Penyebab keruhannya air ini adalah sumber yang brcampur dengan tanah liat yang muncul dari dasare bumi.

Al-Kindi mengatakan: Selama berhari-hari debit hujan terus meningkat di kawasan Abyssinia baik siang maupun malamnya seakan tanpa henti sehingga Sungai Nil semakin bertambah debit airnya.


قال المهدوى فى تفسيره عن عبد الله بن عمر رضي الله عنه إن الله تعالى سخر للنيل كل نهر على وجه الارض من المشرق إلى المغرب فإذا أراد الله تعالى أن يُجري نيل مصر أمر كل نهر على زجه الأرض أن يمده بالمياه فإذا انتهى جريانه إلى حيث شاء اللع تعالى يأمر كل نهر أن يرجع إلى عصره ومصداق هذا الخير أن النيل مخالف لكل نهر على وجه الأرض لأنه لايزيد إذ انقصت الأنهار كلها وإذا زادت نقص هو فصح أنه يمتدّ بمياهها والله أعلم.

Al-Mahdawi mengatakan dalam tafsirnya yang disadur dari Abdullah bin Umar Ra, bahwasannya Allah Menundukkan sungai Nil pada tiap-tiap sungai yang ada di muka bumi dari Timur sampai Barat, Demikiannlah jika Allah menghendaki maka Sungai Nil mengalir ke Mesir atas Kehendak-Nya. Dia perintahkan setiap sungai yang ada di permukaannya untuk mengalirkan airnya, maka alirannya berakhir dimana saja yang Dia kehendaki. Demikian pula jika Allah hendak melaknatnya, Allah memerintahkan setiap sungai untuk kembali pada muaranya, dan bukti kebaikan tersebut adalah bahwa sungai Nil berbeda dengan setiap sungai yang ada di muka bumi karena tidak bertambah ketika semua sungai berkurang, dan sebaliknya. Allah lebih Mengetahui.

وقال بعض الحكماء إن النيل إذا زاد يصب فى البحر المالح فيجتمع بخاره ويرتفع فى الجو فتحمله الريح إلى الغمام فيذهب به إلى حيث شاء الله تعالى فينزل حيث يريد الله تعالى وإلى هذا أشار الزمخشرى فى تفسيره قوله تعالى "وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الرَّجْعِ" والمراد بالسماء الغمام والراجع المطر لأن ماء المطر من البحر ثم يرجع إليه بعد أخذه منه ثم يعود به وفى قوله تعالى "وأرسلنا الرياح لولقع فأنزلنا من السماء ماء"

Sebagian dari Ahli Hikmah mengatakan bahwa ketika sungai Nil naik, ia akan mengalir menuju laut yang asin, dan uapnya terkumpul naik ke atmosfer, yang dibawa oleh angin dan membawanya ke awan, serta membawanya ke mana pun Allah berkehendak, dan air itu turun ke tempat dimana Allah menghendaki. Kehendak dari Allah Yang Maha Kuasa. Seperti yang diisyaratkan oleh Imam Al-Zamakhsyari dalam tafsirnya dari surat Al-Thoriq : 11 yang artinya “Dan langit yang menjadi tempatnya kembali,”

Yang dimaksud dengan langit dari ayat diatas adalah “awan” dan yang kembali adalah “hujan”. Lalu turun ke laut. Karena Air hujan diangkat dari lautan yang dibawa ke langit setelah diambil darinya, sesuai dengan Firman Allah dalam surat Al-Hijr ayat 22 yanga rtinya “Dan Kami kirimkan angin untuk bertiup, kemudian Kami turunkan air itu dari langit.”

قال البغوى : اللواقع من الرياح التى تحمل الندى ثم تمجه فى السحاب فإذا اجتمع صار مطرا فإن السحاب تلقح كما تلقح البقر باللبن. وقال المسعود : ليس فى الدنيا نهر يزيد يترتيب وينقص بترتيب النيل وفى ذلك يقول :

كأن النيل ذو فهم ولب ۝ لما يبدو لعين الناس منه

فيأتى عند حاجتهم إليه ۝ ويمضى حين يستغنون عنه

وقال أيضا

أنظر إلى النيل السعيد وقد أتى ۝ فى عسكره الموج المديد معبسا

حصر البلاد فسلمته أرضا ۝ فكسى ثراها حين ولي سندسا

Al-Baghawi berkata: Hujan itu berasal dari angin yang membawa embun kemudian disebarkan dari atas awan, bila air itu digabungkan maka akan menjadi hujan, awan yang membuahi sebagaimana sapi membuahi dengan susu. Al-Mas’udi berkata: Tidak ada sungai di dunia ini yang naik dan turunnya seperti sungai Nil, ia berkata dalam  syair:

Seolah-olah Nil memiliki hati dan perasaan # layaknya manusia yang berperasaan

Ia datang saat mereka membutuhkannya # dan pergi saat mereka tidak membutuhkannya

Syair yang lain mengatakan :

Lihatlah Sungai Nil yang bahagia datang dengan pasukannya # ombak yang panjang mengerutkan kening

Sungai itu mengelilingi negari menyelamatkan bumi # dia menutupi bumi itu dengan sutera halus

قال المسعود : ومن عادة النيل أنه إذا كان عند ابتداء زيادته يخضر ماؤه فيقول أهل مصر توحم النيل ويرون أن الشرب منه مضر. وسبب ذلك أن البطيحات المتقدم ذكرها إذا تناقص النيل عن الزيادة ينقطع عنه الإمداد من المياه فيتغير ماؤه من لونه ويخضر فإذا زاد النيل ساق تلك المياه القديمة التى هي فى أعالى النيل التى كانت راكدة فيقول العوام قد توحم البحر . وقيل فى المعنى

عُجُبُ لنيل ديار مصر لأنه ۝ عجب إذا فكرت فيه يعظم

يطأ الأراضى فهي تلقح دائما ۝ من مائه وهو الذى يتوحم

Al-Mas’ud berkata: Salah satu kebiasaan sungai Nil adalah ketika airnya mulai naik, airnya berubah menjadi hijau, dan orang-orang Mesir mengatakan bahwa sungai Nil itu hijau dan mereka menganggap meminumnya itu berbahaya. Sebab jika air Nil yang disebutkan di atas berkurang, maka pasokan airnya terputus, dan airnya berubah warna menjadi hijau, jika sungai Nil bertambah maka memunculkan air tua yang ada di hulu. sebagian sungai Nil tergenang, sehingga masyarakat awam mengatakan lautnya meluap. Demikianlah maksudnya

Luar biasa mendapatkan tanah Mesir karena luar biasa kalau dipikir-pikir, menjadi hebat

Dia menginjak tanah, dan mereka selalu memupuknya dengan airnya, dan dialah yang mengandung

﴿ومن عجائب النيل﴾

إِنَّ فِيْهِ فَرْسُ الْبَحْرِ, قَاَل عَبْدُ اللهِ بْنِ أَحْمَدِ اْلإِسْرَانِيْلِىْ إِنَّ فَرْسَ الْبَحْرِ فِى غِلَظِ الْجَامُوْسِ قَصِيْرَةُ الْقَوَائِمِ وَلَهَا أَخْفَافٌ وَهِىَ فِى أَلْوَانِ الْخَيْلِ وَلَهَا مَعْرِفَةٌ وَأُذُنَانِ صَغِيْرَتَانِ كَأُذُنَيْ الْخَيْلِ وَلَهَا ذَيْلٌ مِثْلُ الْجَامُوْسِ وَلَهَا صَهْمَلٌ كَالْخَيْلِ وَلَهَا أَنْيَابٌ كَأَنْيَابِ السِّبَاعِ وَلَهَا حَافِرٌ مَشْقُوْقٌ كَحَافِرِ اْلبَقَرِ وَإِذَا ظَفَرَتْ بِالتِّمْسَاحِ تَأْكُلُهُ وَإِذَا طَلَعَتْ إِلَى الْبِرِّ يَحْصُلُ مِنْهَا الضَّرَرُ الشَّامِلُ لِأَهْلِ النَّوَاحِىْ فَتَرْعَى الزُّرُوْعُ فَإِذَا حَصَلَ مِنْهَا ضَرَرٌ وَلَازِمَتْ تِلْكَ الْجِهَاتُ يَطْرُحُ لَهَا أَهْلُ الْقُرَى شَيْئًا مِنَ التِّرْمِيْسِ فِى اْلمَوْضِعِ الَّذِى تَطْلُعُ مِنْهُ فَتَأْكُلُهُ وَنَعُوْدُ إِلَى الْمَاءِ فَإِذَا شَرِبَتْ ذَلِكَ التِّرْمِيْسِ فِى جَوْفِهَا فَتَنْتَفِخُ فَتَمُوْتُ وَتَعْلُوْ عَلَى وَجْهِ الْمَاءِ وَقِيْلَ إِنَّ الْمَكَانَ الَّذِى تَسْكُنُ فِيْهِ لَايُقِيْمُ بِهِ التِّمْسَاحُ وَأَكْثَرُ مَا تُرَى فَرْسُ الْبَحْرِ فِى دَنْقَلَةٍ وَأَسْوَانٍ مِنْ جِهَاتِ الصَّعِيْدِ.

Diantara keajaiban dari sungai Nil yang ada didalamnya antara lain berisi kuda laut. Menurut Abdullah bin Ahmed Al-Isranili mengatakan bahwa Di dalamnya ada seekor kuda laut, Abdullah bin Ahmad Al-Isranili berkata, kuda laut itu tebalnya sebesar kerbau, berkaki pendek, beralas sepatu, berwarna kuda, berilmu, dan bertelinga kecil seperti bertelinga kuda, berekor seperti kerbau, meringkik seperti kuda, dan bertaring seperti taring binatang buas, dan kukunya terbelah seperti kuku sapi. Buaya itu menyusul, lalu mereka memakannya, dan ketika buaya itu naik ke daratan, ia menimbulkan kerugian yang menyeluruh bagi penduduk di daerah itu, dan ia menggembala tanaman, dan jika timbul kerugian darinya, maka ia tinggal di daerah itu, maka penduduk desa-desa membuangnya. beberapa lupin padanya di tempat dia keluar, dan dia memakannya, dan kita kembali ke air. Ketika dia meminum lupin itu, Di bagian dalamnya, ia membengkak, mati, dan naik ke permukaan air. Itu Dikatakan bahwa Tempat tinggal Anda tidak memiliki buaya, dan pemandangan kuda laut yang paling umum adalah di Dongola dan Aswan, di sisi Mesir Hulu.

(Dan) Al-Kindi mengatakan bahwa Sungai Nil adalah sungai yang paling mulia di muka bumi, karena mengaliri banyak wilayah di Mesir dan airnya adalah air yang terbaik.Sekelompok orang bijak, termasuk Ibnu Sina dan Ibnu Nafis, menyebutkan bahwa airnya mencerna semua air buruk dan menguatkan perut Tanah emas. Sebagian dari mereka berkata: Minum air sungai Nil membuat orang asing lupa akan kampung halamannya, dan yang lebih hebat dari itu semua adalah apa yang diriwayatkan dalam riwayat syariat, bahwa sumbernya dari surga. , dan berita kenabian diriwayatkan tentang hal itu. Syekh Zain al-Din Ibn al-Wazdi berkata:

(وَقَالَ) الْكِنْدِىْ إِنَّ النَّيْلَ أَشْرَفٌ أَنْهَارِ اْلأَرْضِ فَإِنَّهُ سَقِىيُّ عَدَّةِ أَقَالِيْمٍ مِنْ دِيَارِ مِصْرٍ وَمَاؤُهُ أَفْضَلُ الْمِيَاهِ وَبِذَلِكَ يَشْهَدُ جَمَاعَةً مِنَ الْحُكَمَاءِ مِنْهُمْ إِبْنُ سِيْنَا وَابْنُ نَفِيْسٍ وَذَكَرُوْا أَنَّ مَاؤُهُ يَهْضَمُ كُلَّ الْمِيَاهِ الرَّدِيْئَةِ وَيَقْوِى الْمُعْدَةِ يَمُرُّ عَلَى أَرْضِ الذَّهَبِ. وَقَالَ بَعْضُهُمْ الشَّرَبُ مِنْ مَاءِ النَّيْلِ يُنْسِى الغَرِيْبُ الْوَطَنُ وَأَعْظَمُ مِنْ هَذَا كُلُّهُ مَا جَاءَتْ بِهِ أَخْبَارُ الشَّرِيْعَةِ إنَّ مَنْبَعَهُ مِنَ الْجَنَّةِ مِنْ تَحْتِ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى وَقَدْ وَرَدَ بِذَلِكَ أَخْبَارٌ نُبُوِّيَةٌ قَاَل الشيخ زين الدين ابن الوزدى:

دِيَارُ مِصْرٍ هِىَ الدُّنْيَا وَسَاكِنُهَا ۝ هُمُ اْلأَنَامُ فَقَابِلُهَا بِتَفْضِيْلٍ

يَا مَنْ يُبَاهِىْ بِبَغْدَادَ وَدَجْلَتَهَا ۝ مِصْرٌ مُقَدِّمَةٌ وَالشَّرْحُ لِلنَّيْلِ

إنتهى ما أردناه من ذكر الأنهار وذلك على سبيل الإختصار.

Al-Kindi berkata : bahwa Sungai Nil adalah sungai yang paling mulia di muka bumi, karena mengaliri banyak wilayah di Mesir dan airnya adalah air yang terbaik. Sebagian ahli hikmah termasuk Ibnu Sina dan Ibnu An-Nafis, menyebutkan bahwa airnya mencerna semua air buruk dan menguatkan perut Tanah emas.

Sebagian dari mereka berkata : Minum air sungai Nil membuat orang asing lupa akan kampung halamannya, dan yang lebih hebat dari itu semua adalah apa yang diriwayatkan dalam riwayat syariat, bahwa sumbernya dari surga. , dan berita kenabian diriwayatkan tentang hal itu. Syekh Zain al-Din Ibn al-Wazdi berkata:

Rumah di Mesir adalah dunia dan tempat tinggalnya, mereka adalah manusia maka perlakukanlah mereka dengan baik.

Wahai kamu yang menyombongkan Bagdad dan Tigrisnya, Mesir adalah prioritas dan penjelasannya adalah untuk Sungai Nil.

Demikian yang dapat kami sampaikan tentang sejarah dan rahisa tentang sungai terbesar didunia secara singkat

﴿ذكر أخبار الجبال﴾

0 Response to "BADAIUZ ZHURU 012 : BERTAMBAH DAN BERKURANGNYA DEBIT AIR SUNGAI NIL"

Post a Comment