BADAIUZ ZUHUR 011 : KEAJAIBAN SUNGAI NIL

 

BADAIUZ ZHUHUR BAGIAN 011 : BERKISAH TENTANG SUNGAI NIL DAN RAHASIA AJAIBNYA

Pengajian kitab Bada’uz Zhuru bagian ke 11 yang membahas tentang kisah Sungai Nil beserta rahasia dan keajaibannya.

﴿ذكر أخبار النيل﴾

BERITA TENTANG SUNGAI NIL

قال الواقدى إن معاوية بن أبى سفيان قال يوما لكعب الأحبار هل تجد للنيل ذكرا فى كتاب الله تعالى يعنى فى التوراة والإنجيل والزبور والفرقان؟ قال والذى فرق البحر لموسى إنى لأجد فى التوراة أن الله تعالى يوحى إليه عند ابتدائه ويأمره أن يجري حيثما شاء الله تعالى ثم يوحى له عند انتهائه ويأمره أن يرجع راشدا حيث شاء الله تعالى يعنى أن الله تعالى يوحى إليه عند زيادته ونقصانه


Al-Waqidi berkata bahwa suatu hari Muawiyah bin Abu Sufyan berkata kepada Ka'b Al-Ahbar, “Apakah kamu pernah menemukan ayat tentang sungai Nil entah itu di dalam Kitab Taurat, Injil, Zabur, maupun Al-Qur’an?” ia menjawab : Demi Dzat yang membelah laut untuk Musa As, aku mengetahui di dalam Taurat bahwa Allah Mewahyukan kepada Musa As, kapan sungai Nil mulai muncul dan Allah juga mengarahkan aliran Nil kemana saja yang Dia Kehendaki. Lalu Dia (Allah ) mengungkapkan kepada Musa As, kapan berakhirnya Nil dan Allah juga yang memeliharanya sesuai dengan  Kehendaknya.” Artinya Allah mengungkapkan kepadanya kapan nil akan pasang dan surutnya.

﴿فصل فى بيان المكان الذى يخرج منه النيل وفى المكان الذى يذهب إليه﴾

BAB YANG MENJELASKAN TEMPAT MUNCULNYA SUNGAI NIL DAN KE MANA SUNGAI ITU MENGALIR

قال المسعودى فى مُروج الذهب نقل صاحب الأقاليم السبعة أن أصل النيل من جبل القمر من عشر أعين فتجتمع كل خمسة أعين فى بطيحة هناك ثم يجريان. وذُكر أن صفة جبل القمر أنه منقوش وعلى رأسه شراريف كبار وذُكر أن جبل القمر خلف خط الأستواء الذى يستوى فيه الليل والنهار دائما وأن القمر يطلع عليه.

Dipadang rumput, Al-Mas’udi berkata bahwa : “diceritakan oleh pemilim tujuh wilayah melaporkan bahwa asal muasal Sungai Nil muncul dari Gunung Bulan yang terdiri dari sepuluh sumber mata air, sehingga kelima mata air tersebut bertemu dalam sebuah pemandian kemudian mengalir.

Disebutkan bahwa ciri-ciri Gunung Bulan ini adalah terukir dengan ular-ular yang besar di sisi bagian kepalanya. Disebutkan juga bahwa Gunung Bulan berada di belakang garis khatulistiwa, dimana siang dan malam selalu sama, dan bulan terbit tepat di atasnya.

وَقَالَ الْمَسْعُوْدِىْ إِنَّ النَّيْلَ يَجْرِىْ عَلَى وَجْهِ اْلأَرْضِ أَلْفُ فَرْسَخٍ فِى عِمَارٍ وَخَرَابٍ حَتَّى يَأْتِى إِلَى بِلَادِ السُّوْدَانِ, فَالِى صَعِيْدٍ مِصْرٍ وَإِلَى هَذَا الْمَوْضُوْعُ تَصْعُدُ الْمَرَاكِبُ مِنَ الْفُسْطَاطِ وَعَلَى أَمْيَالٍ مِنْ أَسْوَانِ جِبَالٍ وَأَحْجَارٍ يَجْرِى النَّيْلُ فِى وَسْطِهَا فَلَا سَبِيْلَ إِلَى جِرْيَانِ السُفُنِ فِيْهِ وَهَذَا الْمَوْضُعُ فَارِقٌ بَيْنَ مَوَاضِعٍ سَفِنَ الْحَبْشَةِ وَسَفِنَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَيُعْرَفُ هَذَا الْمَوْضُوْع بِالْجَنَادِلِ وَالصُّخُوْرِ ثُمَّ اِنَّ النَّيْلَ يَنْتَهِىْ اِلَى بَحْرِ دِمْيَاطٍ وَرَشِيْدٍ وَاْلإِسْكَنْدَرِيَّةِ فَيصب فِى الْبَحْرِ الْمَالِحِ مِنْ هُنَاكَ. إِنْتَهَى كَلَامُ الْمَسْعُوْدِ.

Al-Mas’udi mengatakan bahwa Sungai Nil mengalir melintasi muka bumi seribu farsakh atau setara dengan 4.500.000 km, dalam bentuk reruntuhan bangunan hingga sampai ke negara Sudan, lalu ke hulu Mesir. Sampai ditempat ini letak pemberanhkatan perahu yang berangkat dari Fustat, dan bermil-mil jauhnya menuju ke Aswan terdapat gunung-gunung menjulang dan batu-batuan dimana sungai Nil mengalir ditengahnya sehingga tidak ada jalan bagi jalur kapal yang dapat melewatinya. Dan tempat ini menjadi satu-satunya tempat berlayar diantar tempat-tempat lainnya dari kapal Abessinia (Ethiopia, sekarang) dan kapal muslim berakhir. Dan daerah ini terkenal dengan perahu gondola dan batu rubinya. Kemudian Sungai Nil berakhir di Laut Damietta dan Rosetta, Alexandria dan bermuara di laut asin dari sana.

وقال الكندى إن النيل يخرج من فيه من الزبرجد ويمر على أرض ينبُت فيها قضبان الذهب فيفترق من هناك نهران. أحدهما يجرى إلى أرض الهند ويسمى نهر مهران والآخَر تجرى نحو أرض الزنج. وقال هُرْمُسٌ  يخرج من هذه القبة اربعة انهار هي سيحان وجيحان والفرات والنيل.

Al-Kindi mengatakan bahwa dari sungai Nil mengeluarkan warna biru laut melewati tanah dimana terdapat tempat munculnya emas batangan, dan dari sana pula terdapat dua sungai yang bercabang. Salah satunya mengalir ke tanah Hindia yang disebut dengan Sungai Mehran, dan cabang lainya mengalir menuju tanah Zanji.

Raja Hermes berkata: Empat sungai akan muncul dari kubah ini : yaitu sungai Sihan, sungai Jihan, sungai Efrat, dan sungai Nil.

(ومما يحكى) أن مالك نقرواش الجبار ابن مصريم توجه إلى منبع النيل فحقره وأصلح مجراه وكان يسيح فى الأرض ويتفرق من غير حاجز فهندسه وساق منه عدة أنهار إلى أماكن كثيرة لينتفع بها الناس وعمل هناك تماثيل من نحاس عدتها خمسة وثمانون تماثيل جامعة للماء حتى لايخرج ماء النيل عنها وجعل لها منافذة مستديرة يخرج الماء من حُلُقٍ تلك التماثيل وجعل لها قياسا معلوما بمقاطع أذراع معلومة فتخرج تلك الأنهار ثم تصب فى بطيحتين فيخرج منهما المياه الى بطيحة كبيرة جامعة للمياه وجعل للتماثيل مقادير بين المياه ليكون فيها الصلاح لأرض مصر دون الفساد وقدر تلك على ستة عشر ذراعا وكان الذراع يومئذ إثنين وثلاثين أصبعا ثم جعل فُضَلَاتٌ تلك المياه تجرج الى مسارب عن يمين التماثيل وعن شمالها ثم تصب الى رمال وغياض لاينتفع بها من خلف خط الأسواء ولولا ذلك لأغرق ماء النيل ما كان يمر عليه من البلدان قاطبة. وقال لولا أن ماء النيل يمر فى البحر المالح ويُكتسب من ملحه لَشَرَبَ مِن مائهِ ما هو أحْلى مِن العسل وأبيضَ من اللبن.

(Diceritakan) bahwa Malik An-Naqrawasy bin Raja Mishrim, ia pergi ke sumber sungai Nil, menjarahnya, menentukan jalannya, dan mengembara di pedesaan yanga da disana. Dan ternyata sungai itu menyebar tanpa adanya penghalang, maka dia merekayasanya (membangun) dan mengalirkan banyak sungai dari sana ke banyak tempat agar orang-orang dapat mengambil manfaat darinya. Dia membuat patung-patung dari kuningan sebanyak delapan puluh lima patung yang didalamnya berisi air dan memastikan bahwa tidak ada air yang keluar selain dari jalur patung-patung itu. Dia juga membangun jalur keluar air berbentuk bulat yang mana air keluar dari tenggorokan patung-patung tersebut, dengan satuan ukuran dziro’ (+ 40 cm).

Dari mulut patung itu aliran sungai keluar dan mengalir menuju dua kolam kecil. Dan dari kolam-kolam kecil itu air muncul ke dalam sebuah kolam yang lebiah besar lagi yang dapat menampung debit airnya.

Takaran di antara air-air itu, supaya dapat diambil manfaatnya bagi penduduk Mesir dengan tanpa adanya bahaya dengan ukurannya enam puluh hasta dengan ukuran hasta pada waktu itu adalah tiga puluh dua jari. Kemudian dia membuat sisa-sisa air itu mengalir ke saluran-saluran di sebelah kanan dan ke kiri patung-patung tersebut, kemudian dialirkan lagi kedalam pasir yang tidak berguna sebagai pembuangan / selokan dijalur Garis Khatulistiwa. Jika tidak diatur sedemikian itu, maka muara air Nil akan menenggelamkan negara-negara yang berada di sana yang dilewati oleh Nil.

Diceritakan, jikalau bukan karena air Sungai Nil melewati laut yang asin yang dapat diambil garamnya, maka kita akan meminum langusung airnya yang lebih manis dari madu dan lebih putih dari susu.

 (وَقَالَ) بَعْضُ الْحُكَمَاءِ لَوْلَا اللَّيْمُوْنُ بِمِصْرٍ لَوَخَمَ أَهْلُهَا مِنْ حَلَاوَةِ النَّيْلِ وَلَـمَاتُوْا ولكن حموضة ماء الليمون تمنع الصفراء. وقال الكندى إن النيل يمر على ستين مملكة من ممالك الحبشة والزنج (وقال) ابن زولاق فى تاريخه إن بعض الملوك أمَرَ أقواما بالسير الى حيث يجرى النيل فساروا حتى انتهوا الى جبل عال والماء ينزل من أعلاه وله دويّ وهدير حتى لايكاد أحد يسمع صوتا من فى جانبه من أصحابه من دوى الماء ثم ان احد القوم تسبب فى الصعود الى أعلى الجبل لينظر ما وراء ذلك فلما وصل الى أعلاه ضحك وصفق بيديه ثم مضى فى الجبل ولم يعد أصحابه ما شأنه ثم ان رجلا آخَر منهم صعد بعده ليرى ما وراء ذلك الجبل وما كان من أمر صاحبه ففعل مثل صاحبه وصفق ومضى فى الجبل ولم يعد ولم يعلم أصحابه شأنه فطلع ثالث وقال لأصحابه إربطونى من وسطى جبل فإذا أنا وصلتُ الى ما وصل إليه أصحابى وفعلتُ كما فعلوا فاحذبونى بالجبل فلا أبرح ونزل عندهم فلما وصل خِرس لسانه ولم يرد جوابا وأقام ساعة ومات فرجع القوم ولم يعلموا غير ذلك من أخبار النيل.

(BSebagian orang bijak mengatakan) Jika diMesir tidak ada lemon, dapat dipastikan bahwa penduduknya akan mati lemas karena manisnya Sungai Nil dan kekurangan zat pelarut, tetapi keasaman air lemon menghalangi rusaknya empedu.

Al-Kindi mengatakan bahwa Sungai Nil melewati enam puluh kerajaan diantaranya melewati Abyssinia dan Zang. Ibnu Zulaq mengatakan dalam kitab tarikhnya bahwa : Ada sebagian dari beberapa raja pernah memerintahkan orang-orang bawahannya untuk menyusuri aliran Sungai Nil, mereka berjalan kaki sampai tiba di gunung yang tinggi, dimana air turun dari puncaknya, menimbulkan bunyi-bunyian dan suara gemuruh yang sangat keras hingga terdengar nyaring.

Ketika seseorang mendengar suara disebelahnya, salah satu temannya mendengar suara air, lalu ia mulai mendaki ke puncak puncak gunung itu untuk melihat apa yang ada di balik guunung tersebut. Dan ketika ia sampai di puncaknya, ia menggaruk dan bertepuk tangan, lalu ia pergi ke gunung dan meninggalkan teman-temannya seakan tidak peduli terhadap isyaratnya.

Kemudian sahabta yang lainnya naik dan mengikutinya untuk melihat apa yang ada di balik gunung itu. Ia melihat seperti apa yang dilihat oleh temannya, maka dia berbuat sama seperti sahabatnya, yakni bertepuk tangan. Lalu ia pun bergegas ke gunung itu dan tidak pernah kembali lagi, dimana para sahabatnya tidak ada yang mengetahuinya.

Sesaat kemudian satu diantara tiga orang berkata pada teman-temannya “ikatlah aku ditengah-tengah gunung ini. Karena aku telah mencapai tempat dimana kedua temanku telah mencapainya dan aku pun melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh kedua temanku yang hilang itu dan aku tidak akan pernah meninggalkan mereka.

Namun hal selanjutnya membuat orang ketiga itu bengong, lidahnya kelu dan dia tidak mampu mengeluarkan kata-kata apapun hanya diam selama satu jam lalu ia pun meninggal.

Mereka pun akhirnya kembali kembali dan tidak lagi mengetahui berita lain tentang sungai Nil yang mereka cari.

قال الامام الليث بن سعد رضي الله عنه بلغنى أن رجلا يقال له حامد بن أبى سالم وهو من ولد العيص بن إسحق بن إراهيم الخليل عليهم السلام خرج هاربا من بعض الملوك الجبابرة فدخل الى مصر , فلما رأى نيلها تعجب منه وحلف على نفسه أن لا يفارق ساحل النيل حتى يبلغ منتهاء ومن أين يخرج أويموت قبل ذلك فسافر على ساحل النيل نحوا من ثلاثين سنة حتى وصل الى حبل القمر فإذًا هو برجُل قائم يصلى تحت شجرة تفاح, فلما رآه سلّم عليه واستأنس به فقال ذلك الرجل الذى تحت الشجرة " من أنت أيها الرجل؟" فقال له حامد "أنا من ولد العيص ابن إسحق ابن بن إبراهيم الخليل عليهم السلام" ثم قال له حامد "من أنت؟" فقال "أنا أبو العباس الخضر فما مجيئك إلى هناك؟" قال فى طلب معرفة النيل" فقال له الخضر عليه السىلام "ستمرّ عليك حية تُرى آخرها ولا تُرى أولها فلا يهولنك أمرها وهى دابة معادية للشمس إذا طلعت الشمس هوت إليها لتلتقهما فاركبْ على ظهرها فإنها تذهب بك الى جانب البحر الزفنى فَسِرْ فى بره فإنك تقع فى أرض مِن ذهب وبها خيال بالذهب ولها أربعة أبواب" .

Berkata Abu Laits bin Sa’id Ra, “Seseorang telah bercerita kepadaku, dan orang itu bernama Hamid bin Salim, merupakan keturunan dari ‘Ish bin Ishaq As, bin Ibrahil Kholilulloh As, ia termasuk salah satu dari orang-orang yang melarikan diri dari kekejaman raja lalim di negerinya menuju ke Mesir. setelah emmasuki Mesir ia heran dengan penampakan sungai Nil, bahka ia berjanji dalam hati tidak akan pisah sejengkalpun dari tepian nil (saking cintanya terhadap keindahan Nil) hingga ia menyusuri sepanjang aliran Nil dari pangkal sampai ujungnya. Perjalanan itu kira-kita menghabiskan waktu 30 tahun perjalanan kaki. Tanpa terasa sampailah ia ke bukit Qomar. Anehnya, dibukit Qomar itu ada seorang laki-laki sedang melaksanakan shalat tepat dibawah pohon apel.

Aku pun menemuinya dengan ucapan salam sebagai penghormatan karena aku merasakan ketenteraman tersendiri ketika melihatnya. Laki-laki itu pun bertanya “Siapa namamu?” Lalu aku pun menjawab “Namaku Putra ‘Ish bin Ishaq As, bin Ibrahim As, lantas tuan ini siapa?”

Laki-laki itu menjawab “Namaku Abu Abbas Al-Hidlir.” Setelah bdian sejenak ia bertanya lagi “Apa yang membawamu datang kemari?” Hamid menjawab “Untuk mengetahui seluk beluk Sunagi Nil.”

Abu Abbas As, berkata “Seekor ular akan melewatimu. Kamu akan melihat ujungnya, tetapi tidak melihat permulaannya, jadi jangan khawatir dengan keadaannya. Ia adalah hewan yang memusuhi matahari. Ketika matahari terbit, turunlah ke sana untuk menemuinya. Temui mereka. Naiklah di punggungnya, karena itu akan membawamu ke sisi Laut Zafni. Maka berjalanlah di permukaannya, karena kamu akan jatuh ke tanah emas, dan tanah itu mempunyai tapal kuda dari emas, dan mempunyai empat pintu gerbang”

فنظر إلى النيل وهو ينحدر من جوف تلك القبة من كل باب نهر يجرى الى جهة من الأرض وهو سيحان وجيحان والفرات والنيل. فأراد حامد أن يمضى الى ما وراء تلك القبعة فأتاه ملك وقال له "قِفْ ياحامد مكانك" فقد انتهى إليك العلم النيل وما وراء ذلك إلا الجنة فقال حامد "أريد أن أنظر الى الجنة" فقال له الملك "إنك لن تستطيع دخولها اليوم" فجلس حامد على شاطئ النيل وشرب منه, فإذَا هو أحلى من العسل وأبيض من اللبن وأبرد من الثلج وقيل فى المعنى :  

ونيل مصر من الجنان ۝ وماؤه يحيى الغصون

فاليعون إن قايسوه ۝ قل ما ترى مثله العيون

Hamid pun memandang Sungai Nil dimana airnya nampak mengalir dari bagian dalam kubah dari setiap pintu gerbang, mengalir ke sela-sela sisi bumi, yaitu Sungai Sihan, Sungai Jihan, Sungai Eufrat, dan Sungai Nil.

Hamid hendak melompat dari atas tubuh ular itu saking takjubnya, lalu muncullah sesosok malaikat datang menghampirinya dan berkata “Hamid, tetaplah ditempatmu.”

Hanya sampai disini pengetahuan tentang Nil dan apa saja yang ada dibealiknya kecuali surga. Hamid berkata “Aku ingin melihat surga.” Lalu malaikat itu menjawab “(kalau kau ingin melihat surga sekarang) suatu hari nanti Kau tidak akan pernah dapat memasukinya.”

Maka duduklah Hamid ditepian Nil dan meminum airnya. Tiba-tiba matanya terbelalak karena manisnya air Nil melebihi manisnya madu, putihnya melebihi susu, dan dinginnya melebihi es. Dalam syair digambarkan :

Nil Mesir itu datangnya dari surga, dan airnya mampu menghidupkan kembali ranting-ranting kering

Kalau sumbernya diukur, sedikit sekali mata dapat melihatnya

ويقال إن حامدا رأى الفلك الذى يدور بالشمس والقمر والنجوم وهو شبه الرحا فقيل إنه ركب الفلك ودار فى الدنيا كلها وقيل إنه لم يركبه وقيل إن ذلك الملك إنى حامد بعنقود من العنب من الجنة وهو على ثلاثة ألوان أخضر كالزبرجد وأحمر كاليقوت وأبيض كالؤلؤ. وقال له هذا من حصرم الجنة وليس من طيب عنبها. ثم إن حامدا رجع من هناك إلى شاطئ البحر والزفنى ركب على تلك الحية لماهوت إلى الشمس عند الغروب لتلتقمها ففذفت به إلى جانب البحر الزفنى إلى مكان الذى ذهب منه فأتى إلى الخضر عليه السلام عليه وحكى له ما جرى له. وقيل إن حامدا لم يأكل من أكل الدنيا لأنه أكل من ذلك العنب ومات بعد ذلك بمدة يسيرة.

 Hamid melihat bahtera yang berputar bersama matahari, bulan, dan bintang, dan bentuknya menyerupai batu kilangan, Konon dia menaiki bahtera tersebut dan berputar mengelilingi seluruh dunia, dan ada yang bilang Hamid tidak melakukan hal itu. 

Dikatakan bahwa malaikat memberi Hamid dengan seikat anggur dari surga dengan tiga warna: hijau seperti biru laut, merah seperti batu delima, dan putih seperti mutiara. Malaikat itu berkata: Sirsak ini dari surga dan bukan dari kebaikan buah anggurnya. 

Kemudian Hamid kembali dari sana menuju ketepian laut Al-Zafni masih dengan menunggangi ular menuju matahari saat matahari terbenam seolah-olah  matahari itu hendak menangkapnya (sore hari, red), kemudian ular itu membawa pergi dari tepian laut Zafni menuju tempat dari mana dia datang saat bertemu dengan Nabi Al-Khidr As, dan menceritakan apa yang terjadi padanya. 

Dikatakan bahwa Hamid tidak memakan makanan dunia karena dia memakan buah anggur tersebut dan meninggal tidak lama setelah itu.

﴿فصل فى بيان زيادة النيل ونقصانه﴾

BERTAMBAH DAN BERKURANGNYA DEBIT AIR SUNGAI NIL

0 Response to "BADAIUZ ZUHUR 011 : KEAJAIBAN SUNGAI NIL"

Post a Comment