CERITA MBAH KHOLIL BANGKALAN

CERITA MBAH KHOLIL BANGKALAN
GULA MADURA

Pada suatu hari Kiyai Asyik, guru Kiyai Kholil di Cangaan bermaksud mengadakan kenduren (selamatan). Untuk mempersiapkan segala sesuatunya, Kyai Asyik ingin memesan gula dari Madura dalam jumlah yang cukup banyak. Padsa waktu itu , gula madura sangat terkenal mutunya. Sehingga suatu kenduren rasanya belum lengap jika tidak memakai gula dari Madura. Kiyai Asyik mengetahui bahwa salah satu dari santrinya ada yang dari Madura, yaitu Kholil. 



Ketika hari jadi sudah sangat dekat, Kiyai Asyik memanggil santri Kholil untuk menghadap. "Kholil! hari kamis malam Jum'at saya akan mengadakan kenduren. Saya ingin gula dari Madura. Bisakah kamu membawanya kesini?" tanya Kyai Asyik kepada santri Kholil. "Iya Kyai!" jawab Kholil patuh. "Berangkatlah kamu ke Madura dan ambilah gula secukupnya" Tegas Kyai Asyik lagi. 

Satu hari menjelang hari H, Kholil masih tenang-tenang saja dan tidak pergi kemana-mana. Hal ini membuat Kyai Asyik gundah, sangat khawatir kalau gula Madura yang dipesan itu pada waktunya tidak ada. Dengan sikap agak marah, Kyai Asyik segera emmanggil santri Kholil. 

"Kholil! apa gula yang saya pesan sudah ada?" Tanua Kyai Asyik menyindir. "Iya Kyai.... sudah ada di kamar," jawab Kholil muda dengan sopan. "Ada di kamar?" Ujar Kyai Asyik sambil mengerutkan keningnya seakan tidak percaya akan ulah santrinya itu. Melihat adegan yang agak menganehkan ini, tiba-tiba  Kyai Asyik memanggil santri-santrinya dan berkata ;

"Kang Santri.... ambil gula dari kamar Kholil" serunya setengah tak percaya. Tidak ayal lagi, semua santri yang dipanggil berdatangan ke kamar Kholil untuk mengambil gula. 

Benar, ternyata para santri keluar dari kamar Kholil dengan tergopoh-gopoh membawa gula Madura sebanyak-banyaknya. para santri terlihat sibuk bolak-balik dari kamar Kholil ke rumah Kyai Asyik dengan membawa gla Madura. Bakan gula Madura yang diusung ke rumah Kyai Asyik meskipun sudah mencapai 3 (tiga) gudang, persediaan gula masih tetap ada. 

Kyai Asyik emlihat pemandangan yang aneh dihadapannya itu tidak kuasa menahan air matanya karena haru. Ternyata benar ucapan Kholil. Ditengah keharuan Kyai Asyik melihat stuasi itu, lalu bertanya-tanya dala hati, "Dari mana gula-gula Madura sebanyak itu didapat oleh Kholil? Padahal dalam waktu dekat ini ia tidak pergi kemana-mana sejak saya perintahkan".

Menyadari kelebihan santri Kholil, Kyai Asyik lalu memerintahkan kepada para santri agar menghentikan pengambilan gula Madura dari kamar Kholil. beliau sadar bahwa hal itu bukan peristiwa biasa, tetapi merupakan karomah kewalian yang diberikan oleh Allah kepada Kholil. sejak saat iru Kyai Asyik banyak memberi perhatian khusu kepada Kholil.  


0 Response to "CERITA MBAH KHOLIL BANGKALAN"

Post a Comment