AL HIKAM 004 - BERHIJRAH KEPADA ALLAH


AL HIKAM : SYAIKH IBNU ATHO'ILLAH
BAGIAN 004 
BERHIJRAH KEPDA ALLAH

شُعَاعُ الْبَصِيْرَةِ يُشْهِدُكَ قُرْبَهُ مِنْكَ. وَعَيْنُ الْبَصِيْرَةِ تُشْهِدُكَ عَدَمَكَ لِوُجُوْدِهِ. وَحَقُّ الْبَصِيْرَةِ يُشْهِدُكَ وُجُوْدَهُ. لَاعَدَمُكَ وَلَاوُجُوْدَكَ

 Sinar bata batinmu menyaksikan dekatnya Allah denganmu. Dan mata batin membuatmu menyaksikan ketiadaanmu karena keberadaan-Nya. Dan hakikat mata batin membuatmu menyaksikan keberdaan-Nya, bukan ketiadaanmu ataupun keberadaanmu.


Penglihatan batin mengantarkan kepada realitas dan kebenaran yang lebih tinggi, sedangkan penglihatan lahir berhubungan dengan gambar, bentuk hubungan kausalitas dan realitas. Sifat-sifat dan Asam Allah lebih tinggi serta lebih hals ketimbang dunia sebab akibat yang selalu berubah. Hanya Dia yang memiliki kualitas demikian yang menjadikan kesadaran salik tentang eksistensinya hilang. Mata batin yang tertinggi mengantar kita tenggelam dalam cahaya kebenaran mutlak yang berkilauan dan tak satupun selain itu. Dalam keadaan ini seseorang tidak bisa mengatakan kesadaran atau ketidaksadaran manusia.

كَانَ اللَّـهُ وَلَاشَيْئَ مَعَهُ, وَهُوَ اْلأَنَ عَلَى مَا عَلَيْهِ كَانَ

Allah ada dan tiada sesuatu pun di samping-Nya dan kini Dia sebagaimana ada-Nya semula.

Allah itu Esa, kebenaran mutlak, Esensi semua makhluk terketahui dan tidak terketahui. Dia benar-benar tidak bergantung kepada semua makhluk dan realitas yang ada, karena keberadaan segala sesuatu bergantung kepada-Nya, berhubungan dengan-Nya serta berlangsung sesuai dengan Perintah-Nya. Dia Esa, Berdiri sendiri, Mutlak, maha dapat Dipercaya dan Mahakekal. Allah adalah Pencipta waktu dan ruang, Yang tidak Berawal dan tidak Berakhir, yang Lahir sekaligus yang Batin.

لَاتَــتَعَدَّنِيَةُ هِمَّـــتِكَ إِلَى غَيْرِهِ, فَالْكَرِيْمُ لاَتَــــتَخَطَّاهُ الْأَمَالُ

Janganlah cita-citamu tertuju pada selain Allah. Harapan seseorang tidak akan dapat melampaui Yang maha Pemurah.

barang siapa yang mencapai pantai tahuid maka ia akan membatasi seluruh seluruh niat dan perhatiannya hanya kepada samudera Allah. Sekali saja engkau mandi di sumber yang mengalirkan aliran dan anak sungai sekunder, maka engkau akan mempunyai keinginan kepada yang lain. Dialah Pemberi nafkah dan sumber seluruh rahmat, karunia serta tidak sesuatu pun bisa melampaui ataupun menguasai-Nya.

لَاتَرْفَعَنَّ إِلَى غَيْرِهِ حَاجَةً هُوَ مُوْرِدُهَا عَلَيْكَ, فَكَيْفَ يَرْفَعُ غَيْرُهُ مَاكَانَ هُوَ لَهُ وَاضِعًا. مَنْ لَايَسْتَطِعْ أَنْ يَكُوْنَ لَهَا عَنْ غَيْرِهِ رَافِعًا.

Jangalah memohon selain Allah karena Dia-lah yang memenuhi hajatmu. Bagaimana selain-Nya bisa mengubah sesuatu yang sudah ditetapkan-Nya? Dan bagaimana orang yang tidak mampu membebaskan dirinya dari kebutuhan dapat membebaskan kebutuhan orang lain?

Hanya karena keputusan Allah-lah kita mengalami sempit dan lapang. Kebutuhan dalam berbagai levelnya, baik fisik, emosional maupun sepiritual merupakan pesan-pesan Allah yang tersandingkan dan menuntut perhatian serta kesadaran sehingga kita memohon pertolongan-Nya. Kesalahpahaman dan tabir-tabir manusiawilah yang membuat kita berasumsi bahwa makhluk yang lain dapat menghilangkan kekacauan atau memunculkan hasil yang diinginkan.

إِنْ لَمْ تُحْسِنْ ظَنَّكَ بِهِ لِأَجْلِ حُسْنِ وَصْفِهِ, فَحَسِّنْ ظَنَّكَ بِهِ لِوُجُوْدِ مُعَامَلَتِهِ مَعَكَ, فَهَلْ عَوَّدَكَ إِلَّا حُسْنًا. وَهَلْ أَسْدَى إِلَيْكَ إِلَّا مِنَنًا ؟

Jika negkau tidak bisa berbaik sangka kepada Allah karena keindahan sifat-sifat-Nya, maka berbaik sangkalah karena Perlakuan-Nya terhadapmu. Bukankah Dia selalu memberimu sesuatu yang baik-baik? Dan bukankah Dia senantiasa memberimu nikmat?

Salik yang tulus merasa ridho karena pengharapan yang tinggi kepada-Nya. Renungkanlah Kemurahan-Nya pada masa lalu untuk meningkatkan imanmu kepada Rahmat-Nya yang kekal tanpa syarat di dunia maupun di akhirat.  

اَلْعَجْبُ كُلُّ الْعَجْبِ مِمَّنْ يَهْرُبُ مِمَّنْ لَاانْـــفِكَاكَ لَهُ عَنْهُ. وَيَطْلُبُ مَالَا بَقَاءَ لَهُ مَعَهُ. (فَإِنَّهَا لَاتَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَــكِنْ تَعْمَى الْقُلُوْبُ الَّتِى فِى الصُّدُوْرِ )

Sungguh mengherankan, orang yang lari dari apa yang dia tidak bisa terlepas darinya dan malah mencari apa yang tidak kekal baginya. “Sesungguhnya mata kepala itu tidak buta, tetapi yang buta adalah mata hati yang ada di dalam dada” (Q.22:46)

Apapun yang kita peroleh, kita alami, kita inginkan atau kita miliki di dunia ini adalah fana dan akan lenyap. Orang-orang yang mempunyai ketajaman dan kemampuan spiritual mencari sesuatu yang kekal dan selalu ada, alias Allah. Hanya karena mata yang buta kita menyimpang dan keliru.

لَاتَرْحَلْ مِنْ كَوْنٍ إِلَى كَوْنٍ فَتــَكُوْنَ كَحِمَارِ الرَّحَى, يَسِيْرُ وَالْمَكَانُ الَّذِى ارْتَحَلَ إِلَيْهِ هُوَ الَّذِى ارْتَحَلَ عَنْهُ. وَلَكِنِ ارْحَلْ مِنَ الْأَكْوَانِ إِلَى الْمُكَوِّنِ (وَأَنَّ إِلَى رَبِّكَ الْمُنْتَهَى) وَانْظُرْ إِلَى قَوْلِهِ صَلَّى اللَّـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّـهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّـهِ وَرَسُوْلِهِ, وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيْــبُهَا أَوِامْرَأَةً يَــتَــزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَاهَجَرَ إِلَيْهِ" فَافْهَمْ قَوْلَهُ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ "وَتَأَمَّلْ هَذَا الْأَمْرِ إِنْ كُنْتَ ذَافَهْمٍ .. وَالسَّلاَمُ"

Janganlah engkau pergi dari alam ke alam. Sehingga engkau menjadi seperti keledai penggilingan, tenpat yang ia tuju adalah tempat tempat ia beranjak. Akan tetapi pergilah dari alam-alam menuju sang Pencipta Alam. “Dan kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu)” (Q. 53:42). Perhatikan pula sabda rasulullah saw, “barang siapa berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan barang siapa berhijrah karena dunia yang ingin diraihnya atau wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya kepada apa yang diinginkan.” (HR. Bukhari).pahamilah sabda Rasulullah saw, ini dan renungkanlah jika engkau mempunyai kepahaman.

Siapa engkau serta apa yang engkau alami pada niat, amal, teman, seluruh potensi dan kesungguhan hatimu. Jika tujuan dan keinginan kita yang sesungguhnya adalah pengetahuan tentang Al-Haqq, maka perjalanan kita akan menyingkap tabir-tabir dan menghilangkan rintangan-rintangan sampai kita tiba ke sumber serta asalnya. Rahmat Allah selalu mencerminkan tingkat kemurnian dan keteguhan hati kita dalam berniat serta bertindak. Mencari kesenangan terus menerus di dunia yang serat keributan dan perubahan ini adalah sesuatu yang sama sekali keliru.

0 Response to "AL HIKAM 004 - BERHIJRAH KEPADA ALLAH"

Post a Comment