HIZIB HIRZUL
JAUSYAN
IMAM JA’FAR SHODIQ RA
Untuk keselamatan mutlak, terhindar dari gangguan jenis-jenis makhluk halus, keselamatan dari kejahatan orang lain.
Imam Ja’far Shadiq bin Muhammad bin ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Saydina Husein bin Sayyidina ‘Ali suami dari Siti Fathimah binti Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW. Lahir di Madinah 17 Rabi’ul Awal tahun 83 H.
Panggilannya
adalah Abu ‘Abdillah. Beliau memiliki banyak gelar, antara lain yang paling
masyhur As-Shaadiq. Di gelari demikian karena kejujuran dan kebenaran yang ada
padanya, baik pada tutur katanya, hadits-hadits yang diriwayatkannya beserta
perilaku dan perbuatannya yang mencerminkan kebenaran dan keta’atan.
Imam Ja’far
Shadiq meninggal di Madinah pada tahun 148 H dan dimaqamkan di Baqi’ berdekatan
dengan maqam ayah, kakek, dan datuknya (Semoga Allah Meridhai Mereka semua).
Ketika kita
membaca setiap kisah waliyullah, tentulah tidak terlepas dari karomah atau
kemuliaan yang Allah Berikan kepada mereka. Demikian pula halnya dengan
Sayyidina Ja’far Shadiq, beliau memiliki banyak karomah (kemuliaan), diantara
lain sebagai berikut :
·
Beliau adalah seorang tokoh shufi yang tinggi Ma’rifatnya dan memiliki ilmu
sangat luas, mujtahid fiqih, bersifat wara’ dan sifat terpuji lainnya.
·
Memiliki ribuan murid dari golongan ulama-ulama tersohor seperti Abu Hanifah (Pendiri mazhab Hanafi), Imam Malik bin anas (pendiri mazhab Maliki), Sufyan
At-tsauri salah seorang tokoh sufi ternama, Daud At-Tha-i juga tokoh sufi
ternama, Dan banyak lagi lainnya.
·
Imam Ja’far Shadiq pernah berkata “Hadits-hadits yang aku riwayatkan adalah
dari bapakku, bapakku meriwayatkannya dari kakekku, setiap hadits dari kakekku
adalah dari ‘Ali bin Abi Thalib dan hadits-hadits dari Amirul Mukminin adalah
dari Rasulullah ﷺ, dan Hadits-hadits Rasulullah adalah Allah ‘Azza wa
Jalla”
·
Dalam kitab Tazkiratul Auliya karya Syeikh Fariduddin ‘Athar terdapat satu
kisah: Pada Suatu malam khalifah Al-Manshur yang berkuasa pada saat itu hendak
mencelakai Imam Ja’far Shadiq. Ia berkata kepada salah seorang menterinya:
“carilah Ja’far dan bawa kehadapan ku!”, lalu sang mentri menjawab:
“Wahai amirul
mukminin, beliau adalah seorang yang suka menyendiri dari manusia dan lebih
memilih beribadah kepada Allah ﷻ, ia tidak pernah bermaksud
mengincar kepemimpinan anda”. Namun sang khalifah tetap bersikeras dengan
tujuannya, yakni membunuh Imam Ja’far Shadiq. Sang mentri pun mencari Imam
Ja’far dan memohon agar kiranya dapat memenuhi undangan khalifah tuk datang
kerumahnya.
Singkat cerita,
akhirnya sang khalifah pun tidak jadi membunuhnya karena ketika Imam Ja’far
masuk kerumahnya, khalifah melihat ada seekor ular yang sangat besar yang ikut
masuk bersama beliau dan seolah olah hendak melahap rumah beserta seluruh
isinya. Sang khalifah menjadi takut dan gemetar lalu memberi isyarah kepada
prajuritnya untuk membiarkan Imam Ja’far kembali pulang ke kediamannya dengan
selamat.
- Sayyidina
Ja’far Shadiq orang yang maqbul doanya. Dalam kitab Shafatusshafwah karya
Imam Jamaluddin bin Al-Jauzi, terdapat satu riwayat dari Al-Laits bin
sa’ad ia bercerita: pada tahun 113 H aku mendatangi mekkah untuk melaksanakan
ibadah haji.
Pada suatu hari
setelah melaksanakan shalat ‘ashar aku naik ke puncak jabal Abi Qubais. Tiba
tiba aku melihat ada seseorang yang sedang duduk bersimpuh sambil berdoa:
“Ya Allah Ya
Allah, Wahai Tuhan, Ya Hayyu Ya Qayyum, Ya Rahim, Ya Arhamaraahimin, Ya Allah
aku ingin sekali makan buah anggur segar, ku mohon berilah!, dan pakaian ku
sudah sangat lusuh…!”.
Al-Laits
melanjutkan kisahnya: Demi Allah, sebelum doanya habis, tiba-tiba aku melihat
satu keranjang dipenuhi dengan anggur segar padahal saat itu bukanlah musim
anggur. Dan aku juga melihat dua helai pakaian yang sangat indah.
Setiap membaca
Kisah Waliyullah, tak lengkap rasanya bila tidak mengetahui kalam-kalam hikmah
mereka. Ada banyak kalam hikmah beliau, diantaranya :
- Barangsiapa
yang tidak murka terhadap kekerasan, maka ia tidak mensyukuri nikmat.
- Setiap
maksiat yang berawal dari rasa takut dan akhirnya keozoran (keberatan),
maka maksiat seperti itu dapat membawaki si hamba mendekat kepada Allah.
Sedangkan segala keta’atan yang awalnya rasa aman dan akhirnya timbul
‘ujub akan dapat menjauhkan si hamba dari Allah. Karena sesungguhnya orang
yang ta’at disertai sifat ‘ujub adalah ahli maksiat, sedangkan Orang yang
Maksiat disertai dengan keozoran (keberatan/halangan) adalah Ahli Ta’at.
- Ibadah tidak akan sah melainkan dengan Taubat,
karena Allah Ta’ala mendahulukan taubat diatas ibadah dalam firmannya: {التَّائِبُونَ الْعَابِدُونَ}
- Al-‘isyq
adalah merupakan Gila Ilahi/Ketuhanan (Gila kepada Tuhan), ia tidaklah
dihukum lagi tidak tercela.
- Mukmin adalah
orang yang berdiri ia bersama dirinya sedangkan ‘Arif adalah orang yang
berdiri bersama (ridha) Allah
- Allah
Ta’ala memiliki syurga dan neraka di dunia ini. Adapun Syurga di dunia
adalah Kesejahteraan sedangkan Neraka di dunia adalah Bala/Musibah. kesejahteraan
adalah menyerahkan sepenuhnya setiap urusan kepada Allah, sedangkan Bala
adalah ketiadaan berserah diri kepada-Nya.
- Orang Fakir yang Sabar lebih utama ketimbang Orang Kaya yang Syukur. Karena hati orang fakir sibuk dengan mengingat Allah, sedangkan hati orang kaya sibuk dengan harta.
---( حِرْزُ اْلإِمَامِ جَعْفَرِ الصَّادِقِ رَضِيَى اللهُ عَنْهُ
)---
لِدَفْعِ
الْفِتَنِ وَنِـيْلِ السَّلَامَةِ
اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْـمُصْطَفَى سَيِّدِنَا
وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
اَجْمَعِيْنَ لَهُمُ الْفَاتِحَةِ :.... ثُمَّ اِلَى حَضْرَةِ قُطْبِ الرَّبَّانِى
سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجِيْلَانِى وَأَئِمَّةِ اْلأَرْبَعَةِ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُمْ خُصُوْصًا إِلَى حَضْرَةِ الشَّيْخِ أَبِى عَبْدِ اللهِ إِمَامِ جَعْفَرِ
الصَّادِقِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ شَيْئٌ للهِ الْفَاتِحَةِ : ....
بِسْمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ.
بِسْمِ اللهِ وَبِاللهِ, سَدَدْتُ أَفْوَاهَ الْجِنّ
وَاْلإِنْسِ وَالسَّحَرَةِ وَاْلأَبَالِسَةِ مِنَ الْجِنِّ وَاْلإنْسِ وَالسَّلَاطِيْنِ
وَمَنْ يَلْوُنَ بِـهِمْ بِاللهِ الْعَزِيْزِ وَبِاللهِ الْكَبِـيْرِ اْلأَكْبَرِ.
بِسْمِ اللهِ الظَّاهِرِ البَاطِنِ الْـمَكْـنُوْنِ الْـمَخْزُوْنِ الَّذِىْ أَقَامَ
بِهِ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ ثُمَ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ
الرَّحِيْمِ. وَوَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْـهِمْ بِمَا ظَلَمُوْا فَهَمُ لَايَنْطِقُوْنَ.
قَاَل اخْشَعُوْا فِيْـهَا وَلَاتُكَـلِّمُوْنَ وَعَنَتِ الْوُجُوْهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ
وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا, وَخَشَعَتِ اْلأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَنِ فَلَا تَسْمَعُ
إلَّا هَمْسًا. وَجَعَلْنَا عَلَى قُلُوْبِـهِمْ أَكِـنَّةً أَنْ يَفْقَهُوْهُ وَفِى
آذَانِـهِـمْ وَقْرًا. وَإذَا ذَكَرْتَ
رَبَّـكَ فِى الْقُرْآنِ وَحْدَهُ وَلَّوْ عَلَى أَدْبَارِهِمْ نُفُوْرًا. وَإذَا
قَرَأْتَ الْقُرْآنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِيْنَ لَايُؤْمِنُوْنَ بِالْآخِرَةِ
حِجَابًا مَسْتُوْرًا. وَجَعَلْنَا مِنْ بَــيْنِ أَيْدِيْـهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ
سَدًّا فَأَخْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَايُبْصِرُوْنَ. اَلْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ
وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيْـهِمْ فَهُمْ لَايَنْطِقُوْنَ. لَوْ أَنْفَقْتَ مَا فِى اْلأَرْضِ
جَمِيْعًا مَاأَلَّفْتَ بَـيْنَ قُلُوْبِـهِمْ وَلَـكِنَّ اللهَ أَلَّفَ بَـيْـنَـهُمْ,
إنَّهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ. (سَلَامٌ قَوْلًا مِّنْ رَّبِّ الرَّحِيْمِ ×19) وَصَلَّى
اللهُ عَلَى سَيِّـدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَسَلَّمَ
تَسْلِيْمًا كَـثِـيْرًا, وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَـمِيْنَ
(تقرأ بعد الصبح والمغرب)
Kaifiyah :
Dibaca setiap selesai shalat maghrib dan subuh 1x
0 Response to "HIZIB HIRZUL JAUSYAN SYAIKH IMAM JA'FAR SHODIQ AL HUSAINI RA"
Post a Comment