AL HIKAM 006 : DARI DOSA HINGGA KARUNIA SANG PENGUASA

AL HIKAM 006 :
SYAIKH IBNU ATHOILLAH

 DARI DOSA HINGGA KARUNIA SANG PENGUASA


مِنْ عَلَامَاتِ مَوْتِ الْقَلْبِ عَدَمُ الْحُـــزْنِ عَلَى مَا فَاتَكَ مِنَ الْمُوَافَقَاتِ. وَتَرْكُ النَّدْمِ عَلَى مَا فَعَلْتَهُ مِنْ جُوْدِ الزَّلَّاتِ

Di antara tanda matinya hati adalah tidak adanya perasaan sedih atas kesempatan beramal yang engkau lewatkan dan tidak adanya penyesalan atas pelanggaran yang engkau lakukan.

Ada tiga penyebab utama matinya hati. Mencintai dunia, kurang ber
hati-hati dan kurang berdzikir serta memperturutkan hawa nafsu. Obat penyakit pertama adalah kesederhanaan dan penghematan. Untuk penyakit kedua adalah kesadaran secara terus menerus akan hadirnya Allah disertai doa kepada-Nya. Dan penyakit ketiga hanyalah dapat diatasi dengan mengikuti para guru yang telah mendapat cahaya Ilahi yang berada di jalan kenabian beserta interuksi-interuksi mereka untuk mengelola jiwa dan menundukkan hawa nafsu.

لَا يَعْظُمَ الذَّنْبُ عِنْدَكَ عَظَمَةً تَصُدُّكَ عَنْ حُسْنِ الظَّنِّ بِاللَّـهِ تَعَالَى, فَإِنَّ مَنْ عَرَفَ رَبــَّــهُ اسْتَصْغَرَ فِى جَنْبِ كَرَمِهِ ذَنْبَهُ.

Janganlah suatu dosa yang terlihat begitu besar bagimu merintangimu dari berprasangka baik kepada Allah. Sesungguhnya siapa yang mengenal Tuhannya akan menganggap dosanya tidak seberapa dibanding kemurahan-Nya.

Allah menciptakan dan membekali kemampuan untuk melakukan perbuatan baik dan buruk. Dia juga memberi kita pengetahuan untuk membedakan dan memilih secara cepat. Semakin kita merenungkan cara-cara sempurna, rencana-rencana, rahmat dan kemurahan-Nya yang terus menerus, maka semakin tinggi pula kesadaran kita serta semakin kita merasakan kehadiran-Nya. Walhasil, kelalaian dan perbuatan buruk kita akan mengantarkan kita kepada terbukanya pengetahuan, kebijaksanaan dan kepuasan abadi dalam anugerah, kekuasaan serta pengampunan-Nya yang Kekal.


لَاصَغِيْرَةً إِذَا قَابَلَكَ عَدْلُهُ, وَلَا كَبِيْرَةً إِذَا وَاجَهَكَ فَضْلُهُ

Tidak ada dosa kecil bila dihadapkan pada-Nya, dan tidak ada dosa besar bila dihadapkan pada karunia-Nya

Jika Allah menghukum orang yang melakukan perbuatan jahat niscaya tidak ada satupun makhluk yang tertinggal di bumi ini”. (Q.16:61). Maka lihatlahselalu pda kemurahan dan rahmat-Nya, bukan pada kesalahan dan dosamu. Bagaimanapun juga semakin cepat seseorang menyadari kesalahan dan segera emmperbaikinnya maka semakin cepat pula penyembuhannya dan ia akan semakin mendekatkan diir pada pengalaman merasakan rahmat serta petunjuk Allah yang Abadi dalam segenap situasi.

لَا عَمَلٌ أَرْجٰى لِلْقُلُوْبِ مِنْ عَمَلٍ يَغِيْبُ عَنْكَ شُهُوْدُهُ وَيَحْتَــقِرُ عِنْدَكَ وُجُوْدُهُ

Tidak amal yang lebih biasa diharapkan untuk diterima ketimbang amal yang tidak engkau sadari dan engkau pandang tidak berarti.

Amal terbaik timbul dari niat yang tanpa kepentingan dan pamrih. Dengan amal semacam itu engkau hanyalah menjadi sarana dan alat bagi perbuatan tersebut, sehingga perbuatan itu dilakukan dengan senang serta dianggap tidak berarti  oleh sang pelaku. Boleh jadi apa yang mungkin engkau anggap tidak berarti sebenarnya begitu berarti.

إِنَّمَا أَوْرَدَ عَلَيْكَ الْوَارِدُ لِتَكُوْنَ عَلَيْهِ وَارِدًا

Allah memberimu inspirasi agar kepada-Nya engkau mendekati

Ilham sejati mengalir tanpa sebab yang nyata dan mengantarmu menuju Allah dengan kerendahan hati. Hanya karena Rahmat-Nya kita menyadari keesaan-Nyadan datang menuju kehadiran-Nya. Amal yang dipersembahkan demi Allah yang muncul dari hati yang murni akan mengantarmu dari melihat diri dalam tindakan menuju penyaksian cahaya Allah dibalik semua tindakan dan niat.

أَوْرَدَ عَلَيْكَ الْوَارِدُ لِيَتَسَلَّمَكَ مِنْ يَدِ الْأَغْيَارِ. وَلِيُحَرِّرَكَ مِنْ رِقِّ الْأٰثَارِ

Tuhan memberimu ilham untuk menyelamatkanmu dari cengkeraman bayang-bayang ciptaan dan membebaskanmu dari perbudakan benda-venda ciptaan.

Sekali engkau menyadari tabr-tabir dan bayang-bayang makhluk yang selalu berubah maka cahaya ilham akan mengantarmu menuju Dzat Yang Esa yang meliputi segala eksistensi. Hidup dengan tauhid adalah kebebasan tertinggi dari seluruh ketidakpastian makhluk. Dengan bersandar kepada Allah dan mengakui cinta serta penerimaan-Nya yang terus menerus, kita akan menyadari kepalsuan dari kekuatan makhluk dan kemayaan dari keserbaragaman.

أَوْرَدَ عَلَيْكَ الْوَارِدُ لِيُخْرِجَكَ مِنْ سِجْنِ وُجُوْدِكَ إِلَى فَضَاءِ شُهُوْدِكَ

Tuhan memberimu ilham untuk melepaskanmu dari “penjara” wujudmu ke “cakrawala” penyaksianmu.

Apabila keterbatasan dan tabir diri terkenali serta terlampaui, maka pencerahan dan wawasan batin akan membuka pintu-pintu batasan waktu serta ruang. Sekali perjalanan baru ini dimulai maka penglihatan yang besar terhadap cahaya-cahaya akan terbuka. Kesadaran dan kesaksian terjadi bila kita berhenti melihat diri sebagai pelaku serta menyadari kebergantungan total kita kepada Allah Pencipta segala sesuatu. 

اَلْأَنْوَاُر مَطَايَا الْقُلُوْبِ وَالْأَسْرَارِ

Cahaya adalah kendaraan hati dan relung batin

Semua cahaya dan bayangan berasal dari cahaya Allah yang luhur. Bila cahaya inspirasi dan wawasan batin mengalir beserta dengan kegembiraan dan penyingkapan, maka keduanya akan mengantarkan hati sang salik menuju tempat-tempat yang diinginkan. Cahaya dan ilham menjadi permadai terbang hanya setelah terwujudnya kepatuhan yang beradab kepada Allah.

اَلنُّوْرُ جُنْدُ الْقَلْبِ, كَمَا اَنَّ الظُّلْمَةَ جُنْدُ النَّفْسِ. فَإِذَا أَرَادَ اللَّـهُ اَنْ يَنْصُرَ عَبْدَهُ أَمَدَّهُ بِجُنُوْدِ الْأَنْوَارِ وَقَطَعَ عَنْهُ مَدَدَ الظُّلَمِ وَالْأَغْيَارِ

Cahaya adalah tentara kalbu sebagaimana kegelapan adalah tentara nafsu. Ketika Allah hendak menolong hamba-Nya Dia membantunya dengan tentara cahaya dan memutus bantuan kegelapan Dan kepalsuan

Alam pengalaman berdasarkan pada hal-hal yang berlawanan seperti baik dan buruk, diinginkan dan tidak diinginkan, serta cahaya dan bayang-bayang. Hati adalah tempat inspirasi, pembuka tabir, penyaksian dan kepastian. Sedangkan nafsu, adalah tempat ilusi, keinginan, keraguan dan gelapnya kebodohan. Apabila cahaya Ilahi memasuki hati maka kita dibangkitkan dan diterangi oleh al-haqq. Begitu pula dengan kegelapan hawa nafsu yang menjauhkan kita dari kebenaran tentang Tuhan Yang maha Esa. Cahaya dan kegelapan bertemu dalam diri kita. Dan dengan disiplin diri serta rahmat-Nya kita dapat mengendarai cahaya dan meninggalkan bayang-bayang gelap.

اَلنُّوْرُ لَهُ الْكَشْفُ, وَالْبَصِيْرَةُ لَهَا الْحُكْمُ, وَالْقَلْبُ لَهُ الْإِقْبَالُ وَالْإِدْبَارُ

Tugas cahaya menyingkap tabir, tugas mata batin menetapkan hukum, sedangkan tugas hati menghadapi dan membelakangi,

Hati yang suci dan sehat akan memantulkan makna dan sifat kelakuan serta jalan keselamatan yang lebih mulia. Pandangan batin yang diperoleh akan menyebabkan kebijaksanaan dan sikap selektif. Cahaya spiritual sejati melintasi kualitas dan batasan-batasan makhluk, termasuk dalam wilayah makna-makna, sifat-sifat dan Dzat Tuhan. Akan tetapi sifat dasar hati adalah bergantung pada dan mencerminkan saat-saat yang selalu berubah.   

لَاتَــفْرِحْكَ الطَّاعَةُ لِأَنَّهَا بَرَزَتْ مِنْكَ, وَافْرَحْ بِهَا لِأَنَّهَا بَرَزَتْ مِنَ اللَّـهِ إِلَيْكَ. ( بِفَضْلِ اللَّـهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوْا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُوْنَ )

Janganlah ketaatanmu membuatmu gembira lantaran engkau mampu melaksanakannya, tetapi bergembiralah lantaran ketaata itu merupaan karunia Allah kepadamu, “katakanlah, dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itulah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan ” (Q.S. 10.58)

Segala puji bagi Allah, sumber dan kekuatan yang ada dibalik semua eksistensi. Jika kita senang dengan amal dan sifat baik kita, maka kita harus menisbatkannya kepada Allah, sumber dari segala sesuatu. Kalau tidak, amal dan sifat itu akan membatasi pandangan tauhid kita secara mempertinggi tirai-tirai diri dari sumber cahaya dan karunia.

قَطَعَ السَّائِرُوْنَ لَهُ وَالْوَاصِلِيْنَ إِلَيْهِ عَنْ رُؤْيَةِ  أَعْمَالِهِمْ وَشُهُوْدِ أَحْوَالِهِمْ. أَمَّا السَّائِرُوْنَ فَلِأَنَّهُمْ لَمْ يَتَحَقَّقُوْا الصِّدْقَ مَعَ اللَّـهِ فِيْهَا. وَأَمَّا الْوَاصِلُوْنَ فَلِأَنَّهُ غَيَّبَهُمْ بِشُهُوْدِهِ عَنْهَا

Allah menghindarkan orang-orang yang menuju-Nya dari melihat amal mereka yang sampai kepada-Nya dari melihat amal mereka dan menyaksikan keadaan mereka. Yang demikian, bagi orang-orang yang tengah menuju kepada-Nya, adalah karena mereka belum benar-benar ikhlas dalam amal mereka. Dan bagi orang-orang yang telah sampai kepada-Nya, adalah karena mereka sibuk menyaksikan-Nya.


Kadang-kadang penempuh jalan spiritual oleh diri melhat Sumber sejati dan Kekuatan yang bergerak dibalik perbuatan serta perjuangannya di jalan Allah. Sedangkan orang-orang yang telah sampai kepada-Nya, mereka tidak melihat apapun selain-Nya karena telah melampaui kemayaan dari eksistensi-mandiri mereka. Tanda bahwa perbuatanmu diterima adalah engkau melupakan perbuatan itu dan tidak menganggapnya berarti.  

0 Response to "AL HIKAM 006 : DARI DOSA HINGGA KARUNIA SANG PENGUASA"

Post a Comment